SIDOARJO – Masa depan ekonomi syariah Indonesia kian terang, namun memerlukan dukungan fondasi yang kuat, terutama dari generasi muda terdidik. Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerjasama dengan Maybank Syariah menggelar seminar edukatif bertajuk “Tantangan & Peluang Perbankan Syariah di Indonesia: Perspektif Akad, Produk & Layanan.”
Acara yang berlangsung meriah pada Jumat, 1 Desember 2025, di Aula Mas Mansoer Lt. 7 GKB 2 Kampus 1 UMSIDA ini, menjadi sarana krusial untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan mahasiswa. Keterlibatan aktif institusi pendidikan dan praktisi perbankan syariah profesional merupakan langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konsep dan implementasi di lapangan, sebuah isu yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi industri keuangan syariah nasional.

Pentingnya Literasi: Kunci Mengoptimalkan Potensi Syariah
Indeks literasi keuangan syariah Indonesia menunjukkan tren positif, namun masih tertinggal jauh dibandingkan literasi keuangan secara umum. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2024, tingkat literasi keuangan syariah Indonesia berada di angka 43,42%. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, namun sayangnya, tingkat inklusi (penggunaan produk) masih stagnan di angka 13,41% (SNLIK 2024), mencerminkan adanya gap yang besar antara pemahaman dan pemanfaatan produk syariah di masyarakat.
Kesenjangan ini harus diatasi, dan perguruan tinggi, khususnya UMSIDA melalui FBHIS, mengambil peran proaktif. Kegiatan ini dirancang secara khusus untuk mahasiswa dari program studi Manajemen, Akuntansi, Bisnis Digital, serta Magister Manajemen (S2) kategori EMBA, yang merupakan calon-calon pemimpin dan pelaku bisnis masa depan.
Wakil Rektor III UMSIDA, Dr. Nurdyansyah, M.Pd., dalam sambutannya yang mewakili bidang Kerjasama, Kemahasiswaan dan Alumni, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Lembaga Bantuan Hukum, Kerjasama dan Urusan Internasional, menekankan bahwa kolaborasi dengan institusi sekelas Maybank Syariah ini adalah manifestasi nyata dari komitmen UMSIDA dalam memberikan pendidikan yang relevan dan kontekstual, serta membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Menghadirkan Pakar Perbankan Syariah Kelas Atas
Seminar ini menampilkan narasumber-narasumber dengan kompetensi dan kredibilitas tinggi di industri keuangan syariah. Mereka adalah:
Ketiga pakar ini secara bergantian memaparkan bagaimana perbankan syariah tidak hanya menawarkan layanan yang sesuai syariat (tanpa riba, gharar, dan maysir), tetapi juga menawarkan solusi keuangan yang berorientasi pada sektor riil dan keadilan, melalui skema bagi hasil (mudharabah/musyarakah) dan jual beli yang transparan (murabahah).
Tantangan dan Peluang di Era Digital
Para pemateri secara lugas membahas Tantangan yang dihadapi perbankan syariah di Indonesia, termasuk:
Di sisi lain, Peluang perbankan syariah sangat besar, didukung oleh:
Acara ini dihadiri oleh jajaran penting FBHIS, termasuk Dekan, Wakil Dekan, serta Ketua dan Sekretaris Program Studi dari Magister Manajemen, Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis Digital, yang menunjukkan keseriusan fakultas dalam mendorong kurikulum yang relevan dengan perkembangan industri. Antusiasme mahasiswa peserta terlihat jelas dari sesi tanya jawab yang interaktif, menandakan bahwa isu keuangan syariah bukan lagi sekadar mata kuliah, melainkan kebutuhan praktis untuk masa depan.
Seminar UMSIDA dan Maybank Syariah ini diharapkan menjadi trigger bagi mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif produk keuangan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang memahami dan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip syariah dalam karir dan bisnis mereka kelak, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi syariah di Indonesia.