Manajemen.umsida.ac.id – Budidaya udang vanamei telah menjadi salah satu sektor perikanan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
Namun, tantangan utama dalam industri ini adalah menjaga kesehatan udang, kualitas air, serta efisiensi biaya produksi. Salah satu inovasi yang semakin banyak diterapkan adalah penggunaan probiotik dalam kolam budidaya.
Peran Probiotik dalam Budidaya Udang Vanamei
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi ekosistem perairan, terutama dalam meningkatkan daya tahan udang terhadap penyakit, memperbaiki kualitas air, serta meningkatkan pertumbuhan udang.

Dalam penelitian ini, berbagai jenis probiotik dengan konsentrasi berbeda diuji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan efisiensi budidaya udang vanamei.
Penggunaan probiotik dalam budidaya tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup udang, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada antibiotik dan bahan kimia yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan demikian, penggunaan probiotik menjadi solusi yang ramah lingkungan sekaligus menguntungkan bagi para petambak.
Baca juga: Kepemimpinan Transformasional: Strategi Efektif Meningkatkan Produktivitas Tim
Dampak Probiotik terhadap Efisiensi Biaya Produksi
Salah satu kendala utama dalam budidaya udang adalah tingginya biaya produksi, terutama dalam hal pakan dan pengelolaan air.
Penggunaan probiotik terbukti dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dengan cara mengoptimalkan konversi pakan serta menjaga stabilitas ekosistem kolam.

Dalam penelitian ini, lima jenis perlakuan probiotik diterapkan pada beberapa kelompok kolam budidaya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kolam dengan kombinasi probiotik tertentu memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih baik serta tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan kolam yang menggunakan metode konvensional tanpa probiotik.
Selain itu, probiotik juga berperan dalam mengurangi kandungan amonia dalam air yang berasal dari sisa pakan dan kotoran udang.
Dengan air yang lebih bersih, kesehatan udang dapat lebih terjaga, sehingga mengurangi risiko kematian akibat penyakit.
Dalam jangka panjang, hal ini tentu berkontribusi pada peningkatan produktivitas serta keuntungan bagi petambak.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari penggunaan probiotik adalah pengurangan kebutuhan penggantian air secara berkala, yang biasanya memerlukan biaya operasional tambahan.
Dengan adanya mikroorganisme yang membantu menyeimbangkan ekosistem air, petambak dapat menghemat penggunaan sumber daya air sekaligus mengurangi limbah yang dihasilkan dari proses budidaya.
Lihat juga: Cerdas Kelola Keuangan: Hidup Hemat, Masa Depan Aman
Pemilihan Probiotik yang Tepat untuk Keuntungan Maksimal
Tidak semua probiotik memberikan hasil yang sama dalam budidaya udang vanamei.
Berdasarkan penelitian ini, kombinasi probiotik tertentu lebih efektif dibandingkan dengan yang lain dalam meningkatkan pertumbuhan udang serta efisiensi produksi.
Salah satu kombinasi probiotik yang menunjukkan hasil terbaik dalam penelitian ini adalah campuran Trichoderma dan Nitrosomonas. Kombinasi ini terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh udang terhadap penyakit sekaligus menjaga kualitas air dalam kolam.
Dibandingkan dengan jenis probiotik lain, kolam dengan perlakuan ini menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dengan selisih keuntungan mencapai 24% dibandingkan dengan perlakuan lain.
Bagi para petambak, memilih probiotik yang tepat menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan produksi.
Tidak hanya mempertimbangkan harga probiotik, tetapi juga efektivitasnya dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan udang.
Selain itu, pemilihan probiotik yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan sistem budidaya yang diterapkan juga menjadi faktor yang harus diperhatikan.
Penggunaan probiotik dalam budidaya udang vanamei terbukti memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi produksi serta keuntungan bagi petambak.
Dengan pemilihan probiotik yang tepat, petambak dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan tingkat kelangsungan hidup udang, serta mengoptimalkan pertumbuhan udang.
Kombinasi probiotik Trichoderma dan Nitrosomonas menjadi pilihan terbaik dalam penelitian ini karena mampu memberikan hasil produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang relatif stabil.
Di tengah tantangan industri perikanan yang semakin kompetitif, inovasi dalam pengelolaan kolam seperti penggunaan probiotik menjadi langkah strategis dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis budidaya udang vanamei.
Dengan demikian, para petambak yang ingin meningkatkan produktivitasnya dapat mulai mempertimbangkan penggunaan probiotik sebagai bagian dari strategi pengelolaan budidaya.
Dengan penerapan yang tepat, bukan hanya keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh, tetapi juga keberlanjutan ekosistem perairan yang lebih baik.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah