Manajemen.umsida.ac.id – Pembelian impulsif merupakan fenomena yang menarik dalam industri ritel, terutama di pusat perbelanjaan besar seperti Matahari Department Store.
Banyak faktor yang dianggap mempengaruhi perilaku belanja impulsif, mulai dari harga diskon hingga atmosfer toko dan kualitas produk.
Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa store atmosphere (suasana toko) dan kualitas produk justru memiliki pengaruh negatif terhadap pembelian impulsif.
Temuan ini memunculkan pertanyaan besar: mengapa faktor yang selama ini dianggap penting justru tidak mendorong perilaku belanja impulsif?
Baca juga: Promosi, Kemudahan, dan Keamanan: Rahasia Sukses E-Wallet di Kalangan Generasi Milenial
Lingkungan Toko yang Nyaman: Tidak Selalu Meningkatkan Belanja Impulsif
Secara umum, atmosfer toko dirancang untuk menciptakan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan bagi pelanggan.

Faktor-faktor seperti pencahayaan, musik latar, tata letak yang rapi, dan dekorasi menarik sering kali dianggap dapat meningkatkan peluang pelanggan untuk melakukan pembelian.
Namun, dalam penelitian ini ditemukan bahwa suasana toko yang nyaman ternyata tidak serta-merta mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah bahwa suasana toko yang terlalu nyaman justru membuat pelanggan lebih santai dalam mengambil keputusan belanja.
Mereka mungkin lebih cenderung mempertimbangkan pilihan mereka dengan matang daripada terburu-buru membeli barang secara spontan.
Selain itu, pelanggan yang lebih fokus menikmati kenyamanan lingkungan toko bisa jadi lebih cenderung mengunjungi toko sebagai pengalaman hiburan, bukan untuk melakukan pembelian impulsif.
Hal ini berbeda dengan strategi yang diterapkan di beberapa toko dengan desain lebih sederhana tetapi menekankan pada urgensi belanja, seperti penempatan produk di jalur keluar atau rak diskon yang langsung menarik perhatian.
Dengan kata lain, terlalu nyaman bisa menjadi bumerang bagi ritel yang ingin meningkatkan transaksi spontan dari pelanggan mereka.
Lihat juga: Strategi Diskon dan Display Produk: Kunci Pembelian Impulsif di Ritel
Kualitas Produk: Faktor yang Menghambat Impulsivitas?
Di sisi lain, kualitas produk juga ditemukan tidak memiliki dampak positif terhadap pembelian impulsif.
Temuan ini cukup mengejutkan karena secara logis, produk dengan kualitas lebih baik seharusnya lebih menarik bagi konsumen. Namun, dalam konteks pembelian impulsif, faktor ini justru memiliki efek sebaliknya.
Pelanggan yang lebih sadar akan kualitas produk cenderung melakukan pembelian dengan lebih banyak pertimbangan.
Mereka akan mengevaluasi bahan, keawetan, manfaat, dan aspek lainnya sebelum membeli suatu produk. Hal ini bertolak belakang dengan sifat dasar pembelian impulsif yang sering kali dilakukan tanpa perencanaan dan berdasarkan daya tarik instan.
Selain itu, produk berkualitas tinggi sering kali memiliki harga yang lebih mahal, yang membuat pelanggan berpikir ulang sebelum membelinya secara spontan.
Sebaliknya, produk dengan harga lebih murah cenderung lebih mudah dibeli secara impulsif karena risikonya lebih rendah jika keputusan tersebut ternyata tidak sesuai harapan.
Dengan kata lain, semakin tinggi kualitas produk, semakin kecil kemungkinan pelanggan untuk membelinya secara impulsif.
Faktor ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran produk dengan kualitas tinggi mungkin lebih efektif jika dikombinasikan dengan strategi komunikasi yang mendorong pelanggan untuk mempertimbangkan nilai jangka panjang dari produk tersebut, bukan hanya sekadar memancing impulsivitas.
Faktor Lain yang Lebih Berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif
Jika suasana toko dan kualitas produk tidak berperan dalam mendorong pembelian impulsif, lalu faktor apa yang lebih dominan?
Penelitian ini mengungkapkan bahwa diskon harga (price discount) dan tampilan produk (display product) justru memiliki dampak lebih signifikan terhadap perilaku belanja impulsif pelanggan.
Diskon menciptakan rasa urgensi, di mana pelanggan merasa mereka harus segera membeli sebelum kesempatan itu hilang.
Sementara itu, tampilan produk yang menarik dan strategis dapat memicu daya tarik visual yang kuat, membuat pelanggan lebih mudah tertarik untuk membeli barang yang awalnya tidak mereka rencanakan.
Hal ini mengindikasikan bahwa bagi peritel yang ingin meningkatkan pembelian impulsif, fokus utama sebaiknya diberikan pada strategi pemasaran berbasis diskon dan tampilan produk yang menonjol, dibandingkan hanya mengandalkan atmosfer toko atau peningkatan kualitas produk.
Dengan memahami dinamika ini, pelaku bisnis ritel dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar lebih sesuai dengan pola belanja pelanggan.
Meskipun menciptakan suasana toko yang nyaman dan menawarkan produk berkualitas tetap penting dalam membangun loyalitas pelanggan jangka panjang, untuk meningkatkan pembelian impulsif, strategi seperti penawaran diskon yang menarik dan pengaturan tampilan produk yang strategis mungkin lebih efektif dalam menarik minat pelanggan secara spontan.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah