Manajemen.umsida.ac.id – Anita Dwi Fitriani, wisudawan berprestasi dari Program Studi Manajemen Membagikan kisah perjalanan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dengan berbagai capaian dan prestasi Gemilang.
Ia telah berhasil lolos Program Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2024 dengan produk bernama Scrunchik (Scrunchie Batik).
Perjalanan Akademik yang Tak Mudah namun Penuh Makna
Wisudawan yang biasa disapa Anita itu mengungkapkan bahwa Awalnya ia sempat bingung akan melanjutkan studi di mana lantaran keterbatasan ekonomi.
Hingga suatu ketika ia bertemu dengan kakak kelas SMA terkait adanya jalur KIP di Umsida.
Dengan segala pertimbangan akhirnya ia berusaha mengumpulkan berkas persyaratan dan mengikuti proses seleksi hingga akhirnya diterima sebagai mahasiswa KIP Umsida.

“ Sebagai penerima KIP kuliah, saya memiliki kewajiban untuk aktif mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan organisasi,” terang lulusan kelahiran 2002 itu.
Namun terlepas dari kewajiban itu, imbuhnya, ia senang mengikuti perlombaan karena dari SMA sudah sering mengikuti berbagai lomba.
Baca juga: Mahasiswa Ini Lolos 3 Pendanaan Besar Hingga Menjadi Wisudawan Berprestasi
P2MW dan Banyak Prestasi Lain telah Ditorehkan
Sejak semester awal Anita rajin mengikuti banyak kompetisi, mulai dari bisnis plan, P2MW, PKM, dan lomba lainnya.

“Meskipun pada awalnya belum membuatkan hasil, namun saya tidak menyerah. Pada tahun 2024, tepatnya semester enam, saya bersama tiga teman saya, Rizka, Maya, dan Farah kembali ikut P2MW,” jelas Anita.
Puncaknya, di semester enam, Anita bersama tiga teman satu tim, Rizka, Maya, dan Farah, ikut serta dalam P2MW.
Setelah melalui diskusi dan riset, mereka memutuskan untuk membuat produk skranci batik, yaitu aksesori rambut yang menggunakan batik perca.
“Awalnya kami bingung membuat produk apa, tetapi ide skranci batik muncul karena kami ingin membuat produk yang ramah lingkungan dan sesuai dengan tren batik perca yang sedang berkembang,” kata Anita.
Setiap produk skranci memiliki motif yang ditambah variasi renda dan pita yang membuatnya tampil lebih estetik.
Selain itu, imbuhnya, produk ini juga mengangkat nilai budaya melalui penggunaan batik khas Jawa dan dibuat secara handmade sehingga kualitasnya lebih terjata.
Berkat kerja keras dan dukungan dari dosen pembimbing, tim Anita berhasil lolos pendanaan P2MW 2024.
Produk mereka tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan karena menggunakan limbah tekstil.
Lihat juga: Dosen Manajemen Umsida Bahas Strategi Keuangan UMKM Indonesia di Era Digitalisasi Global
Organisasi Jadi Wadah Berekspresi
Selain aktif berkompetisi Anita juga merupakan mahasiswa yang gemar Mengikuti berbagai organisasi.
Sejak menjadi mahasiswa baru, ia telah bergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ibnu Khaldun, dan sampai lulus ia aktif di organisasi Koordinator Komisariat Umsida sebagai anggota media komunikasi.
Ia juga aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa dan juga tergabung dalam BEM Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial.
“Saya mengikuti berbagai organisasi ini untuk menambah relasi, memperluas pengalaman, serta mengasah kemampuan public speaking,” ungakp Anita.
Proses yang Membuahkan Hasil
Banyaknya pengalaman di organisasi dan kompetisi selama kuliah menjadi momen yang paling berharga bagi Anita.
Ia merasa usahanya sama kuliah terbayar lunas, terlebih ketika dinyatakan lolos pendanaan P2MW 2024.
“Dari situlah proses panjang dan beberapa kegagalan menjadi titik panjang yang membawa saya sampai menjadi wisudawan berprestasi seperti saat ini,” terang anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Ia menyebut bahwa orang tua menjadi motivasi terbesarnya untuk terus mencetak prestasi. Anita telah membuktikan bahwa usaha dan doa kedua orang tuanya tidak sia-sia.
Berbekal pengalaman dari SMA yang sudah aktif berkompetisi membuatnya terus berkembang.
“Prestasi itu bukan hanya milik orang yang paling pintar, tetapi milik orang yang paling konsisten mau berproses dan berusaha. Jangan berkecil hati kalau pernah gagal,” pesan Anita.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah

















