Manajemen.umsida.ac.id – Menjadi mahasiswa sekaligus ibu dari dua anak bukanlah perjalanan yang mudah.
Namun bagi Dia Nita Efendi, wisudawan Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida, tantangan itu justru menjadi pijakan untuk terus melaju.
Perempuan yang akrab disapa Dia ini berhasil mencatatkan prestasi membanggakan sebagai salah satu wisudawan berprestasi Umsida pada Wisuda ke-46 tahun akademik 2025–2026.
Ia berhasil meraih juara 1 digital poster kategori individu dalam International Conference and Competition 2024.
Baginya, perjuangan selama kuliah adalah perjalanan yang tidak pernah ia bayangkan akan mampu ia selesaikan dengan begitu gemilang.
Baca juga: Scrunchik Batik Antar Anita Sukses Lolos P2MW dan Jadi Wisudawan Berprestasi
Menjalani Kuliah Sambil Mengurus 2 Anak
Dia mengenang perjalanan kuliahnya sebagai sesuatu yang amazing.
Menjalani peran sebagai ibu dua anak yang berusia 5 dan 7 tahun, bekerja, dan berkuliah bersamaan membuat jadwal hariannya penuh tantangan.

“Tantangan terbesar bagi saya adalah membagi waktu antara akademik, keluarga, dan pekerjaan,” ungkapnya.
Namun justru dari bangku kuliah itulah ia belajar mengatur waktu, tenaga, dan ekonomi agar berjalan beriringan.
Setiap langkah yang ia lakukan dengan optimal membawanya ke titik ini menjadi salah satu wisudawan berprestasi Umsida.
Lihat juga: Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
Motivasi terbesarnya datang dari kedua buah hati.
“Saya ingin kelak saya bisa berkata kepada mereka: ibumu bisa, nak. Kamu juga pasti bisa menghadapi harimu dengan baik,” tuturnya.
Dukungan teman sekelas, para dosen, dan keluarga turut menguatkannya mencoba hal-hal baru, termasuk ketika ia memutuskan mengikuti kompetisi desain poster tingkat internasional.
Ketertarikan di Dunia Desain Hingga Raih Prestasi Internasional
Dia memiliki ketertarikan pada dunia desain sejak lama.

Kemampuannya baru mulai diasah ketika mengambil mata kuliah desain pada semester tiga dan harus belajar CorelDRAW dari awal.
Ketertarikan itu kemudian berkembang menjadi karya nyata ketika ia mengikuti kompetisi International Conference and Competition 2024.
Poster yang ia angkat mengusung tema “inovasi ekonomi entrepreneur solusi hijau”, berfokus pada ide bisnis yang mendukung pemanfaatan serta pemeliharaan lingkungan hijau.
Dengan waktu pengerjaan hanya satu hari, manajemen waktu menjadi tantangan terbesar.
“Solusinya ya menyempatkan baca literasi, mencari topik yang bisa diangkat, lalu amati, tiru, modifikasi,” jelasnya.
Skripsi Penuh Air Mata dan Pesan untuk Mahasiswa: Berani Mulai, Berani Melangkah
Mengatur waktu adalah kunci hidup Dia sejak kuliah.
Ia menyusun rencana harian bahkan mingguan sebelum tidur, memastikan semua kebutuhan termasuk kuliah, pekerjaan, dan urusan rumah, bisa dijalankan tanpa bertabrakan.
Namun di balik kerapihan jadwal itu, ia tetap mengalami fase berat, terutama saat mengerjakan skripsi.
“Antara bimbang, bingung, mau nangis, tapi ingin cepat selesai, semuanya campur jadi satu,” kenangnya.
Ia pernah jatuh sakit karena kelelahan dan mendapat teguran akibat tekanan tugas akhir.
Namun dukungan teman kantor, teman kuliah, dan keluarga kembali menguatkannya hingga ia berhasil menyelesaikan studi.
Di akhir cerita, Anak kedua dari tiga bersaudara itu menyampaikan pesan penuh semangat untuk mahasiswa Umsida.
“Jangan pernah takut memulai sesuatu. Lakukan yang terbaik, berdoalah, dan bismillah bergeraklah melangkah. Hasil itu hanyalah bonus.” tutupnya.

















