Literasi Keuangan Mahasiswa Antara Teori dan Realita

Manajemen.umsida.ac.id – Literasi keuangan menjadi salah satu keterampilan penting yang kini semakin disorot dalam dunia pendidikan tinggi.

Mahasiswa, sebagai generasi yang sedang menapaki transisi menuju kemandirian finansial, diharapkan mampu memahami konsep dasar manajemen keuangan.

Di kampus, teori tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan anggaran sering diajarkan.

Namun, realitas sehari-hari menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa mampu menerapkan ilmu tersebut secara konsisten.

Sebagian berhasil mengatur pengeluaran dengan bijak, sementara sebagian lainnya justru terjebak dalam jeratan paylater dan pinjaman online (pinjol).

Baca juga: Kebijakan Upah Minimum Antara Tantangan Dunia Usaha dan Harapan Kesejahteraan Sosial

Mahasiswa Bijak: Mengelola Uang dengan Strategi

Di tengah keterbatasan dana bulanan, tidak sedikit mahasiswa yang mampu membuktikan kecakapan mereka dalam mengatur keuangan.

Sumber: Pexels

Mereka membuat perencanaan anggaran sederhana, memisahkan kebutuhan pokok dari keinginan, dan menahan diri dari gaya hidup konsumtif.

Dengan strategi tersebut, mereka tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menyisihkan sebagian dana untuk tabungan atau kegiatan produktif seperti kursus tambahan dan investasi kecil-kecilan.

Mahasiswa yang bijak dalam mengelola keuangan biasanya menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.

Mereka sadar bahwa uang saku yang terbatas harus digunakan seefisien mungkin untuk mendukung perkuliahan.

Disiplin dalam mencatat pengeluaran menjadi salah satu kunci sukses, sehingga mereka dapat mengantisipasi kekurangan dana sebelum akhir bulan tiba.

Kisah seperti ini menunjukkan bahwa literasi keuangan yang dipelajari di bangku kuliah memang bisa menjadi bekal nyata jika benar-benar diterapkan dengan konsistensi.

Lihat juga: Lingkungan Kerja Nyaman Kunci Produktivitas Karyawan UMKM

Terjebak Paylater dan Pinjol: Realita Pahit Generasi Muda

Sayangnya, tidak semua mahasiswa mampu menjaga kedisiplinan finansial.

Sumber: Pexels

Godaan gaya hidup modern, terutama kemudahan akses teknologi finansial, membuat banyak dari mereka terjebak dalam paylater dan pinjaman online.

Tawaran belanja dengan cicilan nol persen, limit kredit instan, hingga iklan agresif dari aplikasi finansial digital menciptakan ilusi kemudahan.

Akibatnya, sebagian mahasiswa tergoda untuk membeli barang di luar kebutuhan mereka, mulai dari gawai terbaru hingga gaya hidup hedon.

Jeratan paylater dan pinjol menjadi semakin berbahaya ketika mahasiswa tidak memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban tepat waktu.

Denda dan bunga yang menumpuk justru menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran utang.

Realitas ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara teori manajemen keuangan yang diajarkan di kampus dengan praktik sehari-hari.

Pengetahuan finansial yang ada sering kali tidak cukup kuat untuk menghadapi dinamika sosial dan tekanan gaya hidup.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah literasi keuangan di kalangan mahasiswa hanya berhenti pada tataran konsep, atau benar-benar bisa menjadi panduan hidup di tengah derasnya arus konsumtif?

Efektivitas Ilmu Keuangan Kampus dalam Kehidupan Nyata

Pertanyaan kritis muncul tentang seberapa efektif pendidikan literasi keuangan yang diberikan di perguruan tinggi dalam membantu mahasiswa mengelola keuangannya.

Pada satu sisi, materi yang diajarkan mencakup prinsip penting seperti membuat anggaran, menghindari utang konsumtif, hingga pentingnya menabung dan berinvestasi. Namun, implementasi nyata masih menghadapi banyak tantangan.

Salah satu tantangan utama adalah lemahnya kontrol diri mahasiswa dalam menghadapi tren konsumsi digital.

Pengetahuan teoritis tidak serta-merta mampu menahan godaan flash sale atau promo daring. Selain itu, lingkungan sosial juga memberi pengaruh besar.

Tekanan untuk tampil mengikuti gaya hidup teman sebaya sering kali membuat mahasiswa lebih mengutamakan gengsi dibanding stabilitas finansial.

Di sinilah terlihat bahwa literasi keuangan tidak cukup hanya diajarkan sebagai teori di ruang kelas.

Diperlukan pendekatan yang lebih praktis, misalnya simulasi pengelolaan keuangan, studi kasus nyata, hingga pendampingan intensif agar mahasiswa benar-benar bisa menginternalisasi nilai pengelolaan uang yang sehat.

Dengan begitu, ilmu yang diperoleh di kampus dapat menjadi benteng ketika mereka dihadapkan pada godaan dunia nyata.

Literasi keuangan mahasiswa adalah cerminan keseimbangan antara teori dan praktik. Kisah sukses mahasiswa yang mampu hidup hemat menunjukkan bahwa ilmu manajemen keuangan bisa diterapkan secara efektif.

Namun, maraknya mahasiswa yang terjerat paylater dan pinjol mengingatkan bahwa pengetahuan tanpa kontrol diri hanya akan menjadi konsep kosong.

Tantangan ke depan adalah bagaimana menghubungkan teori di ruang kuliah dengan realitas keseharian, agar mahasiswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga tangguh menghadapi tekanan finansial modern.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Menuju Pemasar Digital Kelas Dunia: 16 Mahasiswa Manajemen Umsida Gali Ilmu di Master Class Eksklusif USIM Malaysia
October 13, 2025By
Lima Dosen Umsida Bawa Wawasan UMKM Indonesia ke Panggung Akademik Malaysia: Memperkuat Sektor Usaha Kecil di Kancah Global
October 13, 2025By
Kecerdasan Emosional Kunci Harmonisasi dan Kinerja Tim di Industri Logistik
October 6, 2025By
Pengembangan Karir Dorong Efisiensi dan Produktivitas Karyawan di Industri Logistik
October 2, 2025By
Merangkai Mimpi Bersama Manajemen: Peluang dan Prospek yang Menjanjikan
September 28, 2025By
Dari Kelas ke Karier Relevansi Ilmu Manajemen di Era Digital
September 24, 2025By
Pelatihan Public Speaking dan MC Asisten Laboratorium Program Studi Manajemen
September 16, 2025By
In House Training Mata Kuliah Praktikum Mini Bank dengan kode MNJ 23751: Mengasah Keterampilan Perbankan Aslab Manajemen UMSIDA 2025
September 12, 2025By

Prestasi

Mahasiswa Manajemen Umsida Raih Emas di Kejuaraan Nasional Tapak Suci
September 20, 2025By
Sonhaji, Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Pencak Silat
September 4, 2025By
Kuliah dan Usaha: Mahasiswa Manajemen Umsida ini Buktikan Kesuksesannya
November 18, 2024By
Dita Putri Anggraini: Menyeimbangkan Studi, Pekerjaan, dan Prestasi di Tengah Kesibukan
November 5, 2024By
Bangga! Mahasiswa Manajemen Umsida Lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha 2024
May 3, 2024By
Tim Manajemen Umsida Raih Juara 1 Dalam Progam Unilever Entrepreneurship Bootcamp 2022
March 6, 2024By
Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida Terpilih Menjadi Puteri Ekowisata Jatim 2023
March 6, 2024By
Hebat, Mahasiswa Manajemen Umsida Berhasil Meraih Best Paper & Best Presenter Di Lomba Call For Paper Uhamka
March 6, 2024By