Manajemen SDM di Era Hybrid Working: Efisiensi Modern atau Ancaman Baru bagi Produktivitas?

Manajemen.umsida.ac.id – Model kerja hybrid kini menjadi salah satu pola kerja paling populer di berbagai organisasi.

Perusahaan dan institusi pendidikan mulai melihat fleksibilitas sebagai strategi penting untuk bertahan di tengah perubahan teknologi dan kebutuhan tenaga kerja masa kini.

Baca juga: Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti

Merebaknya Tren Hybrid Working dan Realitas di Lapangan

Hybrid working dipandang mampu memberikan kebebasan bagi karyawan untuk mengatur ritme kerja, menyeimbangkan kehidupan pribadi, sekaligus menekan biaya operasional organisasi.

Sumber: Pexels

Namun, di balik manfaat tersebut, hadir pula dinamika baru dalam manajemen sumber daya manusia.

Tidak semua karyawan memiliki kondisi kerja yang sama di rumah, dan tidak semua jenis pekerjaan dapat dilakukan secara optimal tanpa tatap muka.

Tantangan seperti koneksi internet yang tidak stabil, komunikasi yang kurang efektif, hingga batasan antara ruang kerja dan kehidupan pribadi sering menjadi isu yang muncul.

Dalam konteks manajemen SDM, fenomena ini menuntut organisasi untuk lebih adaptif.

HR tidak hanya bertugas mengatur jadwal atau memantau kehadiran, tetapi juga memastikan kesejahteraan mental, beban kerja yang proporsional, serta mengembangkan strategi kolaborasi yang tidak mengurangi kualitas hasil kerja.

Lihat juga: Inovasi Ekowisata Desa Pandean Bawa Akmal Menjadi Wisudawan Berprestasi Umsida 46

Efisiensi Meningkat atau Justru Produktivitas Menurun?

Salah satu perdebatan terbesar dalam penerapan hybrid working adalah apakah model ini benar-benar meningkatkan produktivitas atau justru menciptakan tantangan baru.

Sebagian organisasi melaporkan bahwa kinerja karyawan lebih stabil dan efisien ketika diberi fleksibilitas.

Karyawan dapat bekerja pada waktu yang paling produktif bagi mereka, tanpa tekanan perjalanan panjang menuju kantor.

Efisiensi biaya, baik dari sisi organisasi maupun individu, juga menjadi nilai tambah yang signifikan.

Namun, tidak sedikit pula organisasi yang menghadapi penurunan kualitas koordinasi tim.

Minimnya interaksi langsung membuat beberapa tugas membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.

Selain itu, muncul fenomena “silent overwork” yaitu kondisi ketika karyawan bekerja melebihi jam normal karena sulit memisahkan antara waktu kerja dan waktu pribadi.

Hal ini dapat berdampak pada kelelahan, stres, dan menurunnya kreativitas.

Pengelolaan SDM di era hybrid pada akhirnya membutuhkan pendekatan baru yang lebih humanis.

Organisasi harus mampu menggabungkan teknologi, empati, dan strategi komunikasi yang efektif agar hybrid working benar-benar menjadi solusi, bukan beban tambahan.

Pendekatan berbasis hasil (result-oriented), jadwal fleksibel yang terukur, serta penguatan budaya kolaboratif menjadi faktor penting untuk menjaga performa tetap optimal.

Pada akhirnya, apakah hybrid working membawa efisiensi atau ancaman produktivitas sangat bergantung pada kesiapan organisasi dalam mengelola SDM dengan lebih cerdas dan adaptif.

Yang jelas, pola kerja masa depan tidak lagi sekadar bekerja dari mana saja.

Melainkan bagaimana manusia tetap bisa bekerja dengan sehat, produktif, dan berdaya di tengah perubahan besar yang terjadi.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Digitalisasi Manajemen: Efisiensi Canggih atau Dehumanisasi yang Terselubung?
November 11, 2025By
Batik Jetis dan Transformasi Digital: Kunci Keberlanjutan UMKM di Era Inovasi
November 3, 2025By
Dosen Manajemen Umsida Bahas Strategi Keuangan UMKM Indonesia di Era Digitalisasi Global
October 30, 2025By
In House Training – Training Of Trainer With Odoo Indonesia Dalam Integrasi Rps Matakuliah “Keterampilan Kepemimpinan Dan Bisnis Kreatif Dan Inovasi 2025”
October 18, 2025By
Menuju Pemasar Digital Kelas Dunia: 16 Mahasiswa Manajemen Umsida Gali Ilmu di Master Class Eksklusif USIM Malaysia
October 14, 2025By
Lima Dosen Umsida Bawa Wawasan UMKM Indonesia ke Panggung Akademik Malaysia: Memperkuat Sektor Usaha Kecil di Kancah Global
October 10, 2025By
Kecerdasan Emosional Kunci Harmonisasi dan Kinerja Tim di Industri Logistik
October 6, 2025By
Pengembangan Karir Dorong Efisiensi dan Produktivitas Karyawan di Industri Logistik
October 2, 2025By

Prestasi

Galuh, Wisudawan Berprestasi, Sabet Juara 3 di International Conference 2024
November 21, 2025By
Juara 1 Unilever Entrepreneurship Bootcamp Strategi Marketing Kreatif: Handoko Sabet Penghargaan Wisudawan Berprestasi
November 21, 2025By
Inovasi Ekowisata Desa Pandean Bawa Akmal Menjadi Wisudawan Berprestasi Umsida 46
November 21, 2025By
Hadapi Tantangan Raih Prestasi, Febi Putri Maharani Jadi Wisudawan Berprestasi FBHIS
November 20, 2025By
Perjuangan Ibu 2 Anak yang Kuliah Hingga Meraih Predikat Wisudawan Berprestasi
November 20, 2025By
Inovasi Pharmadaily Antar Sitta Jadi Wisudawan Berprestasi di Wisuda Ke-46 lewat Program P2MW Umsida
November 20, 2025By
Scrunchik Batik Antar Anita Sukses Lolos P2MW dan Jadi Wisudawan Berprestasi
November 19, 2025By
Mahasiswa Manajemen Umsida Raih Emas di Kejuaraan Nasional Tapak Suci
September 20, 2025By