Manajemen.umsida.ac.id – Jakarta dan Bandung menjadi destinasi pilihan bagi mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam rangka kegiatan studi ekskursi. Salah satu momen yang paling berkesan dalam rangkaian kegiatan ini adalah kunjungan ke Saung Angklung Udjo di Bandung untuk mempelajari budaya, serta perjalanan wisata alam ke Ciwidey dan Kawah Putih yang memanjakan mata dengan panorama eksotis.
Pengalaman Tak Terlupakan Menyaksikan Seni Tradisional
Saat tiba di Saung Udjo, rombongan mahasiswa yang berjumlah 210 orang disambut dengan ramah oleh para pengelola.Mereka langsung diarahkan ke area pertunjukan untuk menikmati beragam atraksi seni tradisional khas Sunda. Mahasiswa disuguhkan penampilan wayang golek, pementasan angklung, karawitan, serta tarian topeng Rahwana yang begitu memukau.
Bagi sebagian besar mahasiswa, ini merupakan pengalaman pertama menyaksikan kesenian tradisional secara langsung. Shofi Maulana Ardiansyah, salah satu mahasiswa yang akrab disapa Ardi, mengungkapkan kesannya, “Kami jadi tahu sedikit demi sedikit mempelajari kebudayaan yang berbeda, dan setiap daerah memiliki ciri khas keunikan tersendiri,” ujarnya.
Setelah pertunjukan, mahasiswa mendapatkan kesempatan langka untuk belajar memainkan angklung. Setiap mahasiswa diberikan satu angklung dengan nada yang berbeda-beda. Mereka kemudian dilatih untuk membawakan beberapa lagu daerah seperti “Apuse” dari Papua dan lagu daerah khas Jakarta.
Kekompakan dan rasa kebersamaan begitu tampak, membuat suasana semakin hidup. “Saat kami memainkan angklung bersama, rasanya seperti menjadi bagian dari budaya itu sendiri. Saya jadi semakin menghargai seni tradisional Indonesia,” ungkap Rizky, mahasiswa lainnya.
Baca juga: “Mahasiswa Manajemen Semester 6 Siap Menimba Ilmu Melalui Science Visit”
Pesona Alam Ciwidey dan Kawah Putih
Selain mendapatkan pengalaman budaya yang tak terlupakan di Saung Udjo, mahasiswa juga diajak menikmati keindahan alam Ciwidey dan Kawah Putih. Perjalanan menuju kawasan wisata ini menjadi pelepas penat setelah serangkaian kegiatan edukasi di Bandung.
Saat tiba di Ciwidey, mahasiswa disambut hamparan kebun teh yang hijau dan udara sejuk pegunungan. Mereka berjalan santai di sekitar perkebunan sambil mengabadikan momen bersama teman-teman.
“Pemandangannya luar biasa, rasanya seperti menemukan ketenangan setelah sibuk dengan aktivitas perkuliahan,” ujar Gyta salah satu mahasiswa yang merasa sangat terkesan dengan keindahan alam tersebut.
Perjalanan berlanjut menuju Kawah Putih, destinasi wisata yang sudah terkenal dengan keeksotisan kawah berwarna putih kehijauan. Mahasiswa terpukau dengan pemandangan alam yang unik dan udara dingin khas pegunungan.
Banyak di antara mereka yang baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut. “Kami jadi sadar bahwa Indonesia memiliki keindahan alam yang luar biasa. Rasanya ingin menjelajahi lebih banyak tempat indah seperti ini,” tambah Ardi.
Lihat juga: Raih Hibah BIMA Kemdikbudristek, Dosen Umsida Ingin Jadikan Sidoarjo Kota Budaya
Nilai Edukasi dan Pelestarian Budaya Lokal
Kunjungan ke Saung Udjo, Ciwidey, dan Kawah Putih bukan hanya sekadar perjalanan rekreasi, melainkan juga memiliki nilai edukasi yang tinggi. Berdasarkan informasi yang dikutip dari Wikipedia, Saung Angklung Udjo merupakan pusat pertunjukan, kerajinan tangan bambu, serta workshop instrumen musik bambu.
Selain itu, tempat ini berperan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk melestarikan kebudayaan Sunda, khususnya angklung. Para mahasiswa memahami betapa pentingnya melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus oleh modernisasi.
Mereka mendapat pelajaran berharga bahwa seni tradisional adalah warisan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya. “Saya jadi semakin sadar bahwa budaya daerah seperti ini harus terus diperkenalkan kepada anak-anak muda. Kita harus bangga dengan kekayaan budaya yang kita miliki,” tutur Gyta.
Selain itu, kunjungan ke Ciwidey dan Kawah Putih juga memberikan kesadaran bagi mahasiswa akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Mereka belajar bahwa keindahan alam Indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga kelestariannya. “Kita harus menjaga alam seperti ini agar generasi mendatang masih bisa menikmatinya,” kata Rizky.
Studi ekskursi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk semakin mencintai dan menghormati budaya serta alam Indonesia. Dengan mengenal budaya daerah dan keindahan alam secara langsung, generasi muda akan lebih memahami makna keberagaman dan kekayaan bangsa Indonesia.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah