Tim Proyek Desa Balerejo Hadiri Prosesi Upacara Melaspas Pura Ngesti Dharma Desa Balerejo Blitar

Umat Hindu desa Balerejo telah melakukan serangkaian ritual upacara melaspas pura Ngesti Dharma di Desa Balerejo, Kec. Wlingi, Kab. Blitar, pada Jumat (29/9/23).

Dan untuk pertama kalinya, tim proyek desa Balerejo dapat secara langsung menghadiri dan menyaksikan upacara melaspas pura Ngesti Dharma di Desa Balerejo. Selain itu, tim proyek desa Balerejo juga turun tangan untuk membantu mendokumentasikan serta mempersiapkan acara, mulai dari sehari sebelum upacara melaspas dilakukan.

Nah, bagi sobat mbois yang belum tahu bagaimana prosesi upacara melaspas, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Upacara Melaspas?

Upacara Malespas Pura Ngesti Dharma, Desa Balerejo, Kec. Wlingi, Kab. Blitar

Melaspas adalah upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi. Tujuannya adalah untuk pembersihan secara skala dan niskala, secara skala berarti peresmian dan secara niskala berarti pelaksanaan upacara suatu bangunan yang belum pernah disucikan sebelumnya.

Tapi perlu diingat ya sobat mbois, bahwa upacara melaspas sendiri lebih cenderung pada pembersihan secara niskala.

Upacara ini dipimpin oleh seorang Pandita (Singgih / Ida Pandita) Jaya Nanda Putra Nirmala dan Yoga. Singgih / Ida Pandita berarti orang yang telah disucikan.

Lalu, apa alasan dilakukannya upacara melaspas pura Ngesti Dharma ini? Jadi, pada tahun 1982 orang Ngesti Dharma sudah pernah membangun padmasana dan sudah pernah melaksanakan upacara melaspas, tetapi bangunan yang lama telah berpindah posisi.

Upacara melaspas pura Ngesti Dharma yang berlokasi di Desa Balerejo ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Bagaimana Rangkaian Ritual Pemelaspasan?

Satu hari sebelum upacara, dilaksanakan ritual yang disebut dengan mendak tirta atau mengambil air suci yang kapasitasnya lebih agung di Pura Agung, Kec. Talun, Kab. Blitar.

Pada hari yang telah ditetapkan, upacara Nancep Karya dilakukan sebagai ritual pembuka yang bertujuan supaya pelaksanaan upacara selalu diberikan kelancaran.

Selanjutnya, pada prosesi pemelaspasan terdapat salah satu rangkaian upacara yang disebut dengan Daksina Linggih atau berkeliling pura dengan membawa banten selama tiga kali dengan tujuan untuk purwadaksina meminta sebuah kekuatan. Namun Daksina Linggih hanya didapatkan oleh umat Hindu yang memiliki perajan di rumah.

Baca juga: https://ikom.umsida.ac.id/ikom-nobar-film-sleepcall/

Sembayang di Pura Ngesti Dharma, Desa Balerejo, Kec. Wlingi, Kab. Blitar

Setelah dilaksanakan upacara melaspas, ada penyungsung pura atau orang yang melakukan sembayang di pura Ngesti Dharma, hal ini disebut sebagai Upacara Nganyarin. Selanjutnya ritual ini ditutup sesuai dengan kesepakatan, ritual penutup ini disebut dengan Upacara Nginep.

Apakah Pemelaspasan Hanya Dilakukan Sekali?

Jika berdasarkan hitungan sasi (1 tahun sekali) atau wuku (6 bulan sekali) akan dilakukan Piodalan. Piodalan merupakan sebuah ritual upacara keagamaan umat Hindu untuk memperingati hari kelahiran dari tempat suci.

Tina, salah satu tim proyek desa Balerejo juga turut memberikan pendapatnya, “menyaksikan upacara keagamaan dari umat beragama lain seperti ini tentu menjadi pengalaman yang menarik bagi kami, selain kami tahu bagaimana prosesi upacaranya dari awal hingga akhir, sifat dan sikap ramah tamah warga desa Balerejo pun menjadi salah satu alasannya. Kami selalu disambut dengan hangat disini,” ujar Tina.

Keberagaman serta toleransi antar umat beragama dan tempat ibadah yang saling berdekatan menjadikan Desa Balerejo terkenal dengan sebutan kampung Pancasila.

Nah, kurang lebih seperti itulah prosesi upacara melaspas umat Hindu, sobat mbois!

Sangat menarik bukan?

Yuk, kunjungi profile instagram berikut untuk informasi selengkapnya: https://instagram.com/proyekdesa_balerejo?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==

Penulis: Kholifatus S.

Leave a Reply

Bertita Terkini

Investasi Saham untuk Pemula: Fokus pada Konsistensi Bersama GIBEI Umsida
November 21, 2024By
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Disiplin, dan Motivasi Kerja pada Kepuasan Karyawan PT Sarana Nikoteknik Surabaya
September 12, 2024By
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Disiplin, dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Sarana Nikoteknik Surabaya
September 9, 2024By
Menjadi Ahli Manajemen di Era Digital: Prospek Cerah Bagi Lulusan Prodi Manajemen Umsida
August 29, 2024By
Prodi Manajemen Umsida Bidik Puncak ASEAN dengan Fokus Digital Entrepreneurship
August 26, 2024By
Membangun Brand Image: Pahami 3 Strategi dalam Penjualan
August 22, 2024By
Pertemuan Ilmiah Workshop Coaching Class 2024
July 30, 2024By
Pelatihan dan Administratif Laboratorium Manajemen
July 12, 2024By

Prestasi

Kuliah dan Usaha: Mahasiswa Manajemen Umsida ini Buktikan Kesuksesannya
November 18, 2024By
Dita Putri Anggraini: Menyeimbangkan Studi, Pekerjaan, dan Prestasi di Tengah Kesibukan
November 5, 2024By
Bangga! Mahasiswa Manajemen Umsida Lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha 2024
May 3, 2024By
Tim Manajemen Umsida Raih Juara 1 Dalam Progam Unilever Entrepreneurship Bootcamp 2022
March 6, 2024By
Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida Terpilih Menjadi Puteri Ekowisata Jatim 2023
March 6, 2024By
Hebat, Mahasiswa Manajemen Umsida Berhasil Meraih Best Paper & Best Presenter Di Lomba Call For Paper Uhamka
March 6, 2024By
Banggakan Orang Tua, Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida Juara 1 Ju-Jitsu
March 6, 2024By
Mahasiswa Prodi Manajemen Raih Prestasi Juara 2 Video Vlog
March 6, 2024By